Jakarta Forum - Aparat Polres Jakbar sita belasan kilo narkoba. Pelaku manfaatkan situasi di tengah pandemi virus corona.
Aparat Polres Jakbar Sita Belasan Kilo Narkoba
Unit Narkoba Polsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengagalkan peredaran narkoba Jaringan Internasional yang memanfaatkan situasi di tengah pandemi virus corona (COVID-19) saat ini.
Kapolsek Kalideres, Kompol Indra Maulana, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Ya benar anggota kami berhasil mengagalkan peredaran narkoba, dari hasil penangkapan tersebut 3 pelaku berhasil diamankan”, ujar Kompol Indra maulana, Jumat (8/5/2020).
Ketiga pelaku berhasil diamankan dari dua tempat berbeda, yaitu di kompleks ruko Gading Kirana dan di apartemen Moi Kelapa Gading Jakarta Utara. Dari hasil penanganan tersebut aparat Kepolisian juga menyita belasan kilo yang diduga narkoba jenis sabu
Saat ini pihak Kepolisian masih melakukan pengembangan, untuk lebih detailnya akan disampaikan lebih lanjut nanti.
Aparat Polres Jakbar Sita Belasan Kilo Narkoba |
Narkotika dan obat terlarang (Narkoba) adalah senyawa aktif yang dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang, hingga menjadi lebih ceria, bersemangat atau tenang. Contoh narkoba misalnya adalah heroin, shabu-shabu (methampetamine) dan ketamin.
Narkoba sangat berbahaya karena menyebabkan kecanduan, sehingga penggunanya menjadi tergantung, serta penggunaan terus menerus merusak organ tubuh, terutama jantung dan jaringan syaraf.
Pada awal penggunaan, narkotika dan obat terlarang akan menimbulkan perasaan bahagia yang sangat kuat (euforia) atau dampak penenang (sedatif). Hal ini banyak mendorong orang menjadi pengguna, terutama mereka yang sangat sibuk atau mengalami masalah pribadi.
Namun kemudian narkoba akan mengubah struktur dan susunan sel syaraf, akibatnya pengguna akan mengalami depresi. Akibat dari depresi ini pengguna akan tidak bisa merasakan kebahagiaan dan merasa sedih yang akut.
Ini akan mendorong pengguna untuk terus menerus dan dalam dosis tinggi menggunakan narkoba lagi agar bisa merasakan euforia atau rasa tenang tadi. Siklus ini akan mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan terhadap zat adiktif ini.
Pengguna yang berhenti menggunakan narkoba secara tiba-tiba akan mengalami reaksi penghentian (withdrawal) atau biasa disebut sakaw. Hal ini karena tubuh pengguna tergantung pada narkoba, dan penghentian mendadak akan mengakibatkan kerusakan syaraf, yang bisa menyebabkan kematian.
Peredaran narkoba meluas karena penggunanya mengalami kecanduan sehingga terus membeli, dan karena penjualan ini sangat menguntungkan bagi bandar narkoba.
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan kerusakan fisiologis pada organ di dalam tubuh, terutama pada sistem syaraf dan jantung, hingga menyebabkan kematian.
Aparat Polres Jakbar sita belasan kilo narkoba.